5 April 2020

#dirumahaja karena Korona, ini Tipsnya!!!



Sudah hari keberapa stay at home-nya? bosen? Sama, saya juga. Awal Maret 2020 virus korona resmi masuk Indonesia setelah dikonfirmasi langsung oleh Pemerintah Indonesia, sejak saat itu kebijakan social distancing mulai diberlakukan. Tepatnya sejak 15 Maret lalu saya sudah tidak bisa keluar bebas mbalyer-mbalyer keliling Jogja seperti biasanya. Sebagai seorang extrovert, awalnya tidak mudah untuk tetap tinggal dirumah. Namun, demi kebaikan kita bersama, saya manaati anjuran Pemerintah untuk tetap tinggal dirumah saja. Hingga tulisan ini terbit, saya masih menjalankan ritual rutin semenjak 20 hari lalu. Rebahan dan males-malesan adalah hal yang tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari. Rebahan dan males-malesan adalah passion yang sesungguhnya, hehe. Tapi, karena terlalu sering melakukan dua kegitan tersebut membuat saya jadi males untuk rebahan dan males-malesan lagi. Alhasil, saya harus mencari kegiatan lain untuk membunuh waktu dan mengusir kebosanan yang semakin menghantui, seperti rindu padamu. Iya kamuu… Apaan siih… Oke, berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang bisa kalian lakukan saat dirumah aja….

1. Belajar Memasak

Iya, belajar masak adalah kegiatan yang tidak pernah absen dihari-hari saya belakangan ini. Mencoba resep-resep baru, bereksperimen dengan bumbu masakan, dan menemukan citarasa baru dari hasil olahan. Setidaknya selain belajar jadi chef (wekeke), belajar jadi Ibu Rumah Tangga yang baik. Hehehe Dulunya, hanya bisa memasak makanan basic seperti telur dadar, nasi goreng, mie goreng, air rebus dan tempe goreng. Sekarang, setidaknya bisa masak sayur lodeh, sambel goreng ati, lontong opor, olahan seafood dll. Udah siap kan jadi mantu ibukmu? Jadi, Corona berakhir siap ke Rumah? *Ehhh

2. Berjemur

Ritual pagi saat matahari mulai memancarkan sinarnya adalah berpanas-panas ria. Ada yang bilang berjemur yang paling baik diatas jam 10 supaya UV-nya bisa membunuh Virus Korona (CMIIW), tapi saya memilih untuk berjemur di jam 8-9 pagi. Selain sinarnya tidak terlalu menyengat kulit, setidaknya Vitamin D yang diserap lebih maksimal (Iyapoo?). Sebenernya males berjemur di jam-jam siang karena takut item (dasar orang Indonesia banget). Saya takut, nanti setelah badai ini berakhir saya berubah jadi Chef Hana Quinn. Selain pinter masak, punya kulit eksotis. Chef Farah Quinn nanti tersaingi… (Peace)

3. Melukis/Menggambar

Sejak sibuk kuliah, hobi saya yang satu ini jarang saya asah lagi. Tapi, semenjak punya waktu yang sangat selo akibat Korona akhirnya bisa ngelukis lagi. Melukis adalah salah satu media untuk menghilangkan stres bagi saya. Mencampur warna cat air dan cat akrilik lalu menuangkannya di kertas atau kanvas dengan gambar-gambar abstrak merupakan kesenangan tersendiri. Ya, walaupun lukisan saya gak ada apa-apanya dibanding Leonardo Da Vinci, setidaknya gak jelek-jelek amatlah kalo dipajang di dinding kamar. Minimal buat nakut-nakutin kecoa atau tikus. hehehe

4. Menulis

Tulisan yang sedang anda baca adalah satu buah dari perjuangan saya membunuh waktu karena sepi dan bosan. Curhat di blog, nulis hal-hal yang random, atau sekedar bikin tweet-tweet ngaco jadi pelepas gundah. Kadang kalau sempat, nulis hal-hal faedah dikit di tumblr, atau bikin puisi yang tidak pernah dipublikasikan. Kenapa? R.H.S Rahasia…hehe

5. Mengerjakan Tesis

Sebagai seorang Mahasiswa tingkat akhir, pasti tidak terlepas dari penelitian dan penulisan karya ilmiah. Nah, mengerjakan tesis juga menjadi pelampiasan saya untuk meninggalkan kebosanan, tapi tidak jarang saya tinggalkan tesis juga karena bosan. hehe Ini Pemerintah nggak ada kebijakan untuk menghapuskan Skripsi dan Tesis kayak menghapuskan UN apa ya? Dasar Hana, kerjakan Han, bukan ngeluh aja.

6. Baca Buku

Hayo ngaku berapa buku yang udah dibeli tapi belum sempet dibaca? Banyak. Iya, sama. Saat ini jadi waktu yang pas untuk menengoknya kembali, saatnya untuk menambah ilmu pengetahuan walau cuman dirumah aja. Jadi inget perkataan seorang teman, beli buku itu adalah suatu bentuk investasi ilmu di masa depan. Benar? Yap. Perpustakaan pada tutup semua kan? tapi akses e-library masih lancar jaya kan? Nah, kalian bisa tuh unduh e-book dari sana. Apalagi saat ini, perpustakaan Universitas Top Dunia lagi buka akses buat publik lohh. Manfaatin lah, jangan cuman gebetan aja yang dimanfaatin (Hayoolohh)….

                Itu tadi beberapa kegiatan yang saya lakukan selama dua puluh hari karantina di rumah aja. Walaupun di rumah aja, kita juga tetap harus produktif. Jangan cuman gegoleran (rebahan) dan males-malesan yaw. Manfaatin sebaik mungkin waktu yang ada. Berkumpul bersama keluarga selama ini kan jarang-jarang banget. Kalian bisa tuh ngobrol banyak hal yang belum sempat diobrolin bareng Ayah, Ibu, Adik dan Kakak. Atau, kalian bisa bikin project bareng keluarga, masak bareng contohnya.
                
Korona telah menyita hidup kita, waktu kita, kegiatan kita dan banyak hal lainnya. Tapi banyak yang bisa kita ambil hikmahnya. Bersyukur, salah satunya. Bersyukur kita masih diberikan kesabaran, kekuatan, dan kesehatan untuk melewati wabah ini. Korona mengajarkan kita untuk semakin peduli. Peduli pada bumi yang selama ini sudah kita dzolimi, peduli dengan orang sekitar, peduli pada kesehatan dan kebersihan. Semoga wabah ini segera berakhir, semoga semua bisa kembali pulih, semoga bisa beraktivitas seperti biasa tanpa ketakutan dan jarak yang memisahkan. Semoga kita segera bertemu dan melepas rindu…

Send thousand hugs dan loves to you, all.