Sudah hari keberapa stay at
home-nya? bosen? Sama, saya juga. Awal Maret 2020 virus korona resmi masuk
Indonesia setelah dikonfirmasi langsung oleh Pemerintah Indonesia, sejak saat
itu kebijakan social distancing mulai
diberlakukan. Tepatnya sejak 15 Maret lalu saya sudah tidak bisa keluar bebas mbalyer-mbalyer keliling Jogja seperti
biasanya. Sebagai seorang extrovert,
awalnya tidak mudah untuk tetap tinggal dirumah. Namun, demi kebaikan kita
bersama, saya manaati anjuran Pemerintah untuk tetap tinggal dirumah saja.
Hingga tulisan ini terbit, saya masih menjalankan ritual rutin semenjak 20 hari
lalu. Rebahan dan males-malesan adalah hal yang tidak terlepas dari kegiatan
sehari-hari. Rebahan dan males-malesan adalah passion yang sesungguhnya, hehe.
Tapi, karena terlalu sering melakukan dua kegitan tersebut membuat saya jadi
males untuk rebahan dan males-malesan lagi. Alhasil, saya harus mencari
kegiatan lain untuk membunuh waktu dan mengusir kebosanan yang semakin menghantui,
seperti rindu padamu. Iya kamuu… Apaan siih… Oke, berikut ini adalah
kegiatan-kegiatan yang bisa kalian lakukan saat dirumah aja….
1. Belajar Memasak
Iya, belajar masak adalah
kegiatan yang tidak pernah absen dihari-hari saya belakangan ini. Mencoba
resep-resep baru, bereksperimen dengan bumbu masakan, dan menemukan citarasa
baru dari hasil olahan. Setidaknya selain belajar jadi chef (wekeke), belajar
jadi Ibu Rumah Tangga yang baik. Hehehe Dulunya, hanya bisa memasak makanan basic seperti telur dadar, nasi goreng, mie
goreng, air rebus dan tempe goreng. Sekarang, setidaknya bisa masak sayur
lodeh, sambel goreng ati, lontong opor, olahan seafood dll. Udah siap kan jadi mantu ibukmu? Jadi, Corona berakhir
siap ke Rumah? *Ehhh
2. Berjemur
Ritual pagi saat matahari mulai
memancarkan sinarnya adalah berpanas-panas ria. Ada yang bilang berjemur yang
paling baik diatas jam 10 supaya UV-nya bisa membunuh Virus Korona (CMIIW),
tapi saya memilih untuk berjemur di jam 8-9 pagi. Selain sinarnya tidak terlalu
menyengat kulit, setidaknya Vitamin D yang diserap lebih maksimal (Iyapoo?).
Sebenernya males berjemur di jam-jam siang karena takut item (dasar orang
Indonesia banget). Saya takut, nanti setelah badai ini berakhir saya berubah
jadi Chef Hana Quinn. Selain pinter masak, punya kulit eksotis. Chef Farah
Quinn nanti tersaingi… (Peace)
3. Melukis/Menggambar
Sejak sibuk kuliah, hobi saya yang
satu ini jarang saya asah lagi. Tapi, semenjak punya waktu yang sangat selo
akibat Korona akhirnya bisa ngelukis lagi. Melukis adalah salah satu media
untuk menghilangkan stres bagi saya. Mencampur warna cat air dan cat akrilik lalu
menuangkannya di kertas atau kanvas dengan gambar-gambar abstrak merupakan
kesenangan tersendiri. Ya, walaupun lukisan saya gak ada apa-apanya dibanding Leonardo
Da Vinci, setidaknya gak jelek-jelek amatlah kalo dipajang di dinding kamar. Minimal
buat nakut-nakutin kecoa atau tikus. hehehe
4. Menulis
Tulisan yang sedang anda baca adalah
satu buah dari perjuangan saya membunuh waktu karena sepi dan bosan. Curhat di
blog, nulis hal-hal yang random, atau sekedar bikin tweet-tweet ngaco jadi
pelepas gundah. Kadang kalau sempat, nulis hal-hal faedah dikit di tumblr, atau
bikin puisi yang tidak pernah dipublikasikan. Kenapa? R.H.S Rahasia…hehe
5. Mengerjakan Tesis
Sebagai seorang Mahasiswa tingkat
akhir, pasti tidak terlepas dari penelitian dan penulisan karya ilmiah. Nah, mengerjakan
tesis juga menjadi pelampiasan saya untuk meninggalkan kebosanan, tapi tidak
jarang saya tinggalkan tesis juga karena bosan. hehe Ini Pemerintah nggak ada
kebijakan untuk menghapuskan Skripsi dan Tesis kayak menghapuskan UN apa ya? Dasar
Hana, kerjakan Han, bukan ngeluh aja.
6. Baca Buku
Hayo ngaku berapa buku yang udah
dibeli tapi belum sempet dibaca? Banyak. Iya, sama. Saat ini jadi waktu yang
pas untuk menengoknya kembali, saatnya untuk menambah ilmu pengetahuan walau
cuman dirumah aja. Jadi inget perkataan seorang teman, beli buku itu adalah
suatu bentuk investasi ilmu di masa depan. Benar? Yap. Perpustakaan pada tutup
semua kan? tapi akses e-library masih
lancar jaya kan? Nah, kalian bisa tuh unduh e-book
dari sana. Apalagi saat ini, perpustakaan Universitas Top Dunia lagi buka akses
buat publik lohh. Manfaatin lah, jangan cuman gebetan aja yang dimanfaatin
(Hayoolohh)….
Itu
tadi beberapa kegiatan yang saya lakukan selama dua puluh hari karantina di rumah
aja. Walaupun di rumah aja, kita juga tetap harus produktif. Jangan cuman
gegoleran (rebahan) dan males-malesan yaw. Manfaatin sebaik mungkin waktu yang
ada. Berkumpul bersama keluarga selama ini kan jarang-jarang banget. Kalian
bisa tuh ngobrol banyak hal yang belum sempat diobrolin bareng Ayah, Ibu, Adik
dan Kakak. Atau, kalian bisa bikin project
bareng keluarga, masak bareng contohnya.
Korona
telah menyita hidup kita, waktu kita, kegiatan kita dan banyak hal lainnya.
Tapi banyak yang bisa kita ambil hikmahnya. Bersyukur, salah satunya. Bersyukur
kita masih diberikan kesabaran, kekuatan, dan kesehatan untuk melewati wabah
ini. Korona mengajarkan kita untuk semakin peduli. Peduli pada bumi yang selama
ini sudah kita dzolimi, peduli dengan orang sekitar, peduli pada kesehatan dan
kebersihan. Semoga wabah ini segera berakhir, semoga semua bisa kembali pulih,
semoga bisa beraktivitas seperti biasa tanpa ketakutan dan jarak yang
memisahkan. Semoga kita segera bertemu dan melepas rindu…
Send thousand hugs dan loves to
you, all.